Barang Murah di Indonesia Tapi Mahal di Luar Negeri, Ada Daun Pisang
Jumat, 25 Februari 2022 - 11:14 WIB
VIVA – Ada beberapa barang murah di Indonesia yang ternyata sangat mahal di luar negeri. Sebab, bila di dalam negeri kamu akan dengan mudah menemukan barang-barang tersebut. Berbeda dengan beberapa barang yang ternyata sangat mahal bila dibandingkan dengan harga di Indonesia. Padahal bila dilihat dari biaya hidup, Indonesia termasuk negara dengan biaya hidup termurah.
Bagaimana tidak, bila dengan uang Rp10 ribu saja kita bisa membeli makan lengkap seperti nasi padang. Coba bandingkan dengan Amerika Serikat, dengan uang Rp10 ribu belum kamu akan mendapatkan segelas kopi. Bahkan, barang-barang yang kamu anggap sepele dan mudah ditemukan di Indonesia yang ternyata sangat jarang di luar negeri. Nah, berikut ulasan tentang barang murah di Indonesia tapi mahal di luar negeri.
Banyak yang Butuh, Daun Pisang Ternyata Punya Banyak Khasiat
Daun pisang memiliki banyak nilai ekonomis. Negara Jepang membutuhkan daun pisang untuk menutupi besarnya permintaan dalam negeri. Masyarakat Jepang memerlukan daun pisang untuk dijadikan sebagai salah satu bahan masakan. Termasuk menjadikannya sebagai pembungkus makanan, hiasan dan bahan untuk membuat ikebana atau seni merangkai bunga. Jika biasanya kesenian ini dibuat dengan memanfaatkan aneka macam bunga, tanaman, dan rerumputan, kini kesenian ini dibuat menggunakan daun pisang.
Akibat pergeseran waktu, ikebana juga mengalami perubahan gaya seperti Gaya Rikka, dan Gaya Nageire. Masyarakat Jepang juga membutuhkan daun pisang sebagai obat alami (herbal). Hal ini karena daun pisang dipercaya mengandung antioksidan dan zat astringent yang dapat mengurangi peradangan dan kegelisahan saat demam.
Tak sampai disitu, sistem pertanian yang dibuat oleh kelompok petani tempatan atau Japan Agricultural Cooperatives secara terang-terangan melakukan monopoli pasar. Dampaknya, terjadi pembatasan tanaman pertanian, sehingga membuat tanaman pisang menjadi amat langka sedangkan untuk negara Australia, daun pisang membantu warganya yang sadar akan ketergantungan terhadap produk perusak lingkungan. Dengan daun pisang, warganya memiliki pilihan dalam memilih produk alami dan ramah bagi bumi.
Baca Juga: Tak Harus Punya Banyak Uang, Begini Cara Menjadi Eksportir dengan Modal Terbatas
Daun pisang di Australia juga dijadikan sebagai alternatif pengganti bahan kemasan plastik yang sangat sulit terurai. Beberapa diantaranya seperti pembungkus makanan, peralatan sekali pakai. Sudah banyak produk-produk seperti tas, dompet, topi, bingkai foto dibuat dari bahan daun pisang. Pangsa pasarnya pun semakin populer karena memiliki gaya dan keunikan yang khas. Tak kalah pentingnya, di Australia daun pisang diekstrak lalu dibuat untuk dijadikan sebagai bahan baku kosmetik dan perawatan wajah. Hal ini karena kandungan dalam daun pisang yang baik bagi kesehatan kulit.
Serupa dengan Jepang dan Australia, Arab Saudi dan Jerman juga membutuhkan daun pisang untuk dijadikan sebagai pembungkus makanan yang ramah lingkungan. Daun pisang juga terkenal dengan khasiatnya seperti mengatasi masalah kulit, hingga mencegah penyakit jantung.
Jika Sahabat Wirausaha tertarik mengekspor daun pisang, ada beberapa hal dasar yang wajib untuk diketahui sebelum mengekspornya, antara lain:
JAKARTA, KOMPAS.com - Generasi baru Honda PCX yaitu PCX 160 resmi meluncur di Thailand. Membawa optimisme bawa skutik bongsor itu juga akan meluncur di Indonesia.
Untuk Asia, Honda PCX 160 pertama kali diperkenalkan di Jepang, Desember 2020. Adapun peluncurannya sendiri disebut baru berlangsung akhir Januari 2021.
Di Jepang, PCX 160 akan dijual dengan harga 407.000 yen atau sekitar Rp 55 jutaan. Ada empat pilihan warna yang ditawarkan.
Baca juga: Jangan Coba-coba Balap Liar, Kena Razia Motor Disita Polisi
All New Honda PCX 160
Sedangkan di Thailand, AP Honda selaku agen pemegang merek sepeda motor Honda di Thailand menawarkan motor ini dengan dua tipe, yakni Standard dan ABS.
Tipe Standard dibanderol 85.900 baht atau sekitar Rp 39,7 jutaan. Sedangkan tipe ABS, dibanderol 91.900 baht atau sekitar Rp 42,5 jutaan.
Jika melihat banderol yang ada di Thailand maka harganya selisih jauh dengan PCX 150. Atau setidaknya PCX 150 yang saat ini dijual di Indonesia.
Di Indonesia, harga Rp 42,5 jutaan setara dengan PCX Hybrid yang saat ini dibanderol Rp 43.293.000.
Honda PCX 160 meluncur di Thailand
Harga PCX 150 CBS saat in Rp 29.843.000 dan ABS hanya Rp 32.842.000. Artinya banderol PCX 150 di Indonesia selisih Rp 10 juta daripad PCX 160 yang baru rilis di Thailand.
Seperti diberitakan, PCX 160 mengusung banyak perubahan dan peningkatan. Mulai dari desain fisik, fitur, rangka dan mesin yang lebih besar.
Baca juga: Pehobi 2-Tak Bakal Bertahan Pakai Motor Meski Tak Lulus Uji Emisi
Pada sektor mesin, PCX 160 menggunakan mesin eSP+, 4 katup, 157 cc, dan berpendingin cairan. Mampu menghasilkan 15,8 tk pada 8.500 rpm dan torsi 15 Nm pada 6.500 rpm.
All New Honda PCX 160
Rangkanya diklaim lebih ringan, lebih kuat dan tahan lama. Sehingga, membuat efisiensi berkendara jadi lebih baik.
Ubahan lainnya ada di bagian kaki-kaki, PCX terbaru ini menggunakan pelek belang alias berkuran berbeda, ring 14 untuk depan dan 13 inci di belakang.
Dengan mesin yang bertambah besar, Honda membekali PCX 160 dengan dengan kontrol traksi atau Honda menyebutnya Honda Selectable Torque Control (HSTC).
JAKARTA, iNews.id - Ternyata ada beberapa barang yang murah di Indonesia tapi mahal di luar negeri. Jika di Indonesia kita bisa mendapatkan barang-barang ini dengan harga terjangkau atau bahkan gratis, maka di luar negeri barang-barang tersebut dijual dengan harga mahal.
Bahkan, ada barang yang dianggap “mewah” dan barang langka di luar negeri.Barang apa sajakah itu?
Sendal jepit (Twitter/@parnoy96)
Sandal jepit yang biasa kita gunakan untuk ke toilet akan menjadi sangat mahal jika digunakan oleh artis asing. Beberapa waktu yang lalu, salah seorang anggota boy grup pernah sandal jepit di Bandara Seoul setelah kembali dari Indonesia.
Segera setelah itu, para penggemarnya dari seluruh dunia sangat antusias untuk menemukan sandal jepit yang sama. Akhirnya, orang Indonesia juga menjual sandal jepit online di Ebay hingga sekitar US$20 atau setara dengan Rp250 ribu.
Jika kamu tinggal di desa, kamu bisa mendapatkan daun pisang secara gratis. Atau, sangat murah untuk membeli di pasar tradisional, kok. Bisa dibeli dengan harga Rp20 ribu per kilo. Tahukah kamu, di sebuah situs jual beli online di Jepang, harga daun pisang adalah per lembar. Harganya juga fantastis! kamu harus merogoh kocek sebesar JPY 2.280 atau setara Rp300 ribu untuk membeli setiap lembar daun pisang. Apa kira-kira bedanya daun pisang disana dengan Indonesia jadi bisa semahal itu?
Semua orang Indonesia setuju jika ditanya apakah mereka pernah makan mie instan, 98% sudah. Apalagi untuk seorang mahasiswa yang namanya mie instan, terasa seperti teman sehari-hari, dan tidak bisa apa-apa tanpa menu makanan bulanan. Tetapi jika kamu seorang pelajar di Jepang, kamu harus gigit jari. Karena harga Indomie di Tokyo sebenarnya bisa naik 4 kali lipat, yaitu 85 yen atau sekitar 9 ribu rupiah.
Barang yang Murah di Indonesia Tapi Mahal di Luar Negeri
Siapa nih yang suka makan gorengan? Di Indonesia harga gorengan rata-rata sekitar Rp1.000- Rp 2.000 per bijinya. Harga tersebut berbeda jauh apabila kita membeli gorengan di Belanda. Di negeri “Kincir Angin” tersebut, harga satu gorengan mencapai Rp 75 ribu.
Peluang Ekspor Daun Pisang
Beberapa negara berikut ini berpeluang besar menerima daun pisang asal Indonesia, beberapa negara itu seperti Jepang, Australia, Amerika Serikat (AS), Arab Saudi, dan Jerman.
Menurut Export Potential Map, potensi ekspor daun pisang ke Jepang sekitar $313 ribu atau 48,5 miliar rupiah. Sudah terealisasi $555 ribu atau 86 miliar rupiah. Capaian ini jelas menandakan bahwa ekspor daun pisang asal Indonesia memang menguntungkan. Tinggal meningkatkan strategi pemasaran, meningkatkan kualitas, serta menambah pemahaman bagaimana caranya memprioritaskan konsumen Jepang. Harapannya dengan upaya seperti itu akan meningkatkan sektor ekspor daun pisang asal Indonesia ke Jepang. Untuk diketahui, harga daun pisang di Jepang sendiri ditaksir hingga dua ratus ribu rupiah per lembar.
Baca Juga: Mau Lancar Ekspor? Begini Tips Mencari Agregator Ekspor yang Tepat
Export Potential Map menyebutkan, peluang ekspor daun pisang Indonesia ke Australia mencapai $2,4 ribu atau setara dengan 3,7 miliar rupiah. Namun, ekspor daun pisang Indonesia ke Australia sama sekali belum pernah terjadi.
Sahabat Wirausaha bisa memanfaatkan peluang emas ini karena seperti yang disebutkan di atas, belum ada pebisnis asal Indonesia yang melakukan pengiriman daun pisang ke Australia. Padahal potensinya cukup besar. Harga daun pisang di Australia ditaksir mencapai 74 ribu rupiah per lembar.
Truk BBM isi bahan bakar di SPBU
Kita sering mengeluhkan harga BBM yang setiap saat terasa naik turun. Padahal harga bahan bakar minyak di Indonesia sudah murah. Bahan bakar bisa sangat mahal dibandingkan dengan beberapa negara lain. Di Belanda misalnya, harga BBM bisa mencapai Rp 18.800 atau Rp 22.000 di Turki setiap satu liter.
Kalori pisang goreng
Secara signifikan, makanan yang digoreng umumnya memiliki kandungan lemak dan kalori yang lebih tinggi. Biasanya, makanan yang digoreng akan dilapisi dengan adonan atau tepung racikan. Pisang goreng merupakan salah satu camilan yang banyak disukai hampir setiap orang. Dengan rasa yang renyah dan manis, tidak jarang membuat banyak orang lahap memakannya. Namun, berapa kalori pisang goreng?
Dikutip dari Nutrionix, kalori pisang goreng sekitar 378 kalori. Normalnya, kalori pisang adalah sekitar 105 kalori. Ada peningkatan 2 kali lipat kalori pisang akibat cara pengolahannya, yaitu digoreng. Untuk membakar lemak kalori pisang goreng, Anda perlu berolahraga, seperti berjalan (102 menit), berlari (35 menit), dan bersepeda (52 menit).
Suka Makan Gorengan saat Berbuka Puasa? Simak Penjelasan Dokter
Setelah viral aksi Sehun EXO menggunakan salah satu merek sandal jepit asal Indonesia, harga sandal jepit tersebut menjadi sangat mahal di luar negeri. Sandal jepit yang bisa kamu beli di warung dengan harga belasan ribu ini dijual hingga ratusan ribu di luar negeri. Di situs Ebay, sandal jepit tersebut dijual dengan harga USD 20 atau sekitar Rp 270 ribu.
Siapa sangka jika daun pisang yang bisa kamu petik secara gratis di samping rumah ini dihargai hingga ratusan ribu rupiah di luar negeri.
Kandungan Gizi Pisang
Pisang mengandung banyak nutrisi, antara lain vitamin B6, vitamin C, serat, potasium, serta berbagai antioksidan dan fitonutrien yang sehat. Dikutip dari Fat Secret Indonesia, pisang ukuran sedang dengan panjang 18-20 cm mengandung gizi, seperti:
Rincian kandungan gizi pisang tersebut menyediakan kebutuhan harian 3% lemak, 4% protein, serta 93% karbohidrat. Pisang juga tinggi karbohidrat, sehingga sering dijadikan pengganti nasi bagi anak yang susah makan.